Thursday, 2 February 2017

(Baru) Gladi Resik Wisuda S.Ked



Kamis 2 Februari 2017, sebagian mahasiswa UI melaksanakan acara gladi untuk acara wisuda pada 4 Februari nanti. Nah salahsatunya ya kami, Mahasiswa FKUI 2013 dimana aku termasuk di dalam bagian dari mereka
Beberapa waktu lalu, sudah cukup lama sebenarnya, ya 3,5 tahun lalu kita dipertemukan sebagai anak sangat muda dengan mimpi. mimpi dengan sejuta harapan dan cita-cita tentunya untuk menjadi mahasiswa FKUI sekaligus menjadi calon dokter. Hingga kini mungkin beberapa dari kami masih bisa terlena merasakan euforia saat ada adik-adik kita yang baru masuk. Euforia menjadi mahasiswa baru FKUI, akupun demikian. Dan kini kita dipertemukan lagi dalam suatu “euforia semu” . Kenapa dibilang EUFORIA SEMU? Sebenarnya euforia tetaplah menyenangkan, iya kan guys?? Namun saat  mengingat waktu lebih jeli, dua tiga harilah waktu euforia itu, tau kannn sabtu wisuda seninnya udah masuk coas, gakpp ini nikmat kok.




Kembali lagi cerita gladi wisuda, disitu aku melihat adanya suara perayaan kebahagiaan, senang dll ketika sejennak berfikir sambil melihat komenan dari postingan kita di instagram misalnya, IG ku @ApreleaNoni yaa,... atau melihat foto-foto yang kita ambil tadi sepertinya ada rasa haru lho, Kenapa haru ? iya, mengingat perjuangan kita selama 3,5 tahun menjalani perkuliahan di FKUI dengan sukaduka nya itu perjuangan. 

Awal masuk seneng banget, udah masuk mulai mikir, tingkat 2 mulai masuk modul kedokteran lebih mikir lagi dan seterusnya. Belum lagi kalau ingat akan ujian sumatif, hebohnya kalau mau formatif cari internet, terus ujian anatomi, ujian gram, ujian BTA, ujianOSCE 2 kali latiannya berkali-kali, deg degan kalo mau pengumuman hasil ujian, Diskusi, pleno, biki LTM waahh terlalu banyak deh. Tapi itulah cerita, kalau kuliah Cuma santai aja dikosan tidur makan santai-santai mulu, gak asik hidup lo..

Kalau  flashback kisah itu, lucu juga ya hehe kadang stress, kadang seneng banget, kadang santai, hibernasi berlebihan dan lain-lain yang melucukan. Sekarang sudah hampir ada gelar S.Ked dibelakang nama kita. Noni Apreleani S.Ked, Beuuhh kereenn kan, nah tapi ini belum ada dr. di depan nama kita nih kita masih harus berjuang untuk bisa mendapat gelar dokter yaitu dengan menjadi KOAS.... YEAY.... Semangat menjalani kehidupan PER-KOAS-AN ya teman-teman ....

 Baru Gladi udah foto studio aja, justru itu masih sepi :p
 gladi wisuda ui
  gladi wisuda fkui
 gladi wisuda fkui 2013

 calon sejawat dari Kebumen,


 Ukhti dari dept Keputrian FSI FKUI yang paling perhatian nih, mba
 gakpapa sekarang udah naik pentium wkwk from : +Kafetaria FKUI 
 Kalau ini adek kelas di FKUI, satu SMA

Thursday, 29 December 2016

Manfaat Musik dan Tari

Kegiatan bermusik dan tari dapat melatih ketangguhan dan kepercayaan diri anak. Penelitian Michel Hogenes, ahli pendidikan muaik dari The Hague University, Belanda menyatakan bahwa musik dan tari mampu meningkatkan kecerdasan anak (IQ) dan kematangan emosional (EQ) .
" Melalui tari dan musik anak akan belajar kemampuan bahasa, kreativitas, keterampilan sosial, pengenalan pribadi, dan membantu perkembangab fisik"
Melalui lagu anak bisa belajar mengenai pengenalan kata. Belajar musik secara berkelompok bisa membangun ketrampilan bersosialisasi dan meningkatkan kepercayaan diri.

.
Sumber Femina

Friday, 21 October 2016

Yuk Sidang !!!





Untuk mahasiswa tingkat akhir tentu sudah tidak jarang mendengar istilah tugas akhir atau skripsi yang menjadi salahsatu syarat bisa wisuda. Senin 17 Oktober 2016 lalu adalah hari dimana aku dan teman sekelompok mempresentasikan hasil laporan penelitian kepada 2 penguji yang terdiri dari pembimbing penelitian dan penguji. 

Sebelum waktu presentasi tidak bisa dibohongi bahwa ada rasa deg degan, grogi, panas dingin dsb yaaa namanya juga mau ujian, wajarlah seperti itu, hingga akhirnya kami berempat berhasil menyelesaikan penulisan laporan skripsi dan dinyatakan lulus dengan beberapa revisi.


Foto diatas diambil saat waktu menjelang magrib atau bahkan sudah masuk waktu magrib sepertinya, ya bagaimana lagi ujian dilaksanakan mulai 15.30 untuk 4 presentasi + pertanyaan memakan waktu hingga sore hari. Yah gak bisa foto di depan gedung fkui dong, sudah gelap. Alhamdulilah ada teman sejawat kita yang baik hati yang mau meluangkan waktunya untuk datang di hari sidang kami dan mau membantu mendokumentasikannya (makasih ai)
Kita juga berfoto dengan beberapa teman-teman satu angkatan yang sudah mau menunggu kami selesai sidang hingga sore hari begini, 


Namun dibalik kemeriahan selebrasi selesainya sidang hari itu ada beberapa perjuangan yang memang tidak mudah dilewati. Butuh perjuangan, niat, waktu, tenaga, biaya dan lain sebagainya.
Penelitian kita dilakukan di daerah bojonggede yaitu di panti wreda dan di rumah dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner yang ada. Total orang yang kita wawancarai ada sekitar lebih dari 100 dan itu kita mendatangi satu demi satu lansia dan mewawancarainya.

Untungnya kami memiliki pembimbing yang sangat baik yaitu dokter trevino. Beliau adalah dosen dari departemen IKK FKUI dan beliaulah yang telah mengantarkan kami hingga dalam tahap ini, tentunya dengan bantuan pihak lain juga yang membantu seperti pak im, bu voni, bu iyah serta pihak lain yang turut membantu kami.

Ada banyak cerita pengalaman serta kesan selama kami melakukan proses penelitian ini, kami bertemu langsung dengan lansia, mencoba untuk membuat kontak secara baik untuk bisa melakukan wawancara serta dari situ kita mendapatkan gambaran bagaimana kehidupan ini dari kacamata mereka.
OMA, OPA, NENEK, KAKEK itulah sapaan kami pada lansia yang kami wawancarai, ketika mereka tersenyum kami ikut bahagia. Obrolan kecil yang kami lakukan ternyata menjadi sesuatu yang besar bagi mereka, mereka terlihat bahagia. Kehadiran kami ke tempat tinggal mereka juga disambut dengan baik dan hangat. Bahkan berkali – kali mereka mengucapkan terimakasih padahal disana kamilah yang merasa mengucapkan terimakasih lebih banyak.

Perjalanan depok bojonggede bukan jarak yang dekat, kita perlu naik krl dilanjutkan naik kendaraan umum dan disana juga masih lanjut naik ojek untuk menuju daerah tempat kita melakukan wawancara.
Lelah iya, capek pasti, tapi kami menikmati prosesnya.

Jalan menuju lokasi wawancara yang ketika kita naik kendaraan umum itu rasanya sepeti naik rolercoaster di dufan, dan ini lebih murah heheh, di perjalanan juga kita menghidupakan semangat dan suasana di antara kita berempat dengan candaan sederhana namun itu memacu semangat kita untuk melanjutkan perjalanan.

Beberpa weekend kita dihabiskan untuk datang ke lokasi wawancara, beberapa dokumentasi juga kami abadikan hingga kami membuat akun instagram @lansia.sehat ya disitu kami post dokumentasi serta info sehat mengenai lansia


Ayi, Novi, Devi, 3 orang yang senantiasa selalu memberi semangat dan motivasi ketika aku mulai merasa jenuh. Kami saling menyemangati, membantu  dan semua itu kami lakukan bersama. Hingga seakan muncul suatu ikatan baru yang lebih erat diantara kita lebih dari sebelumnya. Melalui masa perjuangan menyelesaikan skripsi bersama semakin mempererat kebersamaan kita, kita bisa lebih mengenal satu sama lain. Konflik internal mungkin ada namun itu hanya berlalu begitu saja tidak menjadi masalah besar karena kami tahu bahwa kita saling membutuhkan.
Alhamdulilah

Sunday, 25 September 2016

Lensa Kontak Bisa bikin buta? Benarkah?






Apa itu Lensa Kontak?

Lensa Kontak atau Contact Lens  merupakan lensa yang dipasang langsung pada mata. Fungsinya adalah untuk menggantikan kacamata dalam membantu proses melihat dengan jelas pada orang dengan gangguan pengelihatan. Lensa kontak sebenarnya diperuntukan untuk memudahkan orang pengguna kacamata untuk mendapatkan alternatif lain agar bisa melihat dengan jelas tanpa menggunakan kacamata. Namun akhir-akhir ini penggunaan lensa kontak justru menjadi trend dimasyarakat.

Banyak orang yang tanpa gangguan pengelihatan menggunakan lensa kontak untuk tujuan estetika atau memperindah mata. Apalagi sekarang sudah banyak jenis lensa kontak dari warna, bentuk bahkan ada yang bermotif. Memperindah penampilan tentu baik, namun kita perlu memperhatikan lagi nih risiko yang mungkin muncul dari penggunaan lensa kontak terutama bila tidak tepat.

Apa saja bahaya penggunaan lensa kontak?


Risiko penggunaan lensa kontak tentu akan lebih banyak dibandingkan dengan yang menggunakan kacamatan konvensional. KENAPA? Karena penggunaan lensa kontak ini adalah langsung menempel pada area mata yang sensitif.

Nah bila penggunaan tidak tepat maka dapat menimbulkan bahaya antara lain seperti iritasi pada mata, dan infeksi khususnya pada kornea atau disebut dengan Keratitis. Infeksi pada pengguna lensa kontak ini akan beresiko lebih besar dibandingkan dengan yang bukan pengguna lensa kontak. Bila kondisi iritasi dan infeksi terus berlanjut maka dapat menyebabkan gangguan pada mata yang membuat kebutaan.


Kenapa pengguna lensa kontak lebih beresiko?

Pengguna lensa kontak akan lebih beresiko terkena infeksi karena penggunaan lensa kontak sendiri dapat membuat kondisi seperti

-          Adanya luka pada mata akibat goresan lensa kontak dapat memudahkan mikroorganisme yangn seharusnya tidak masuk menjadi bisa masuk dan menginfeksi mata

-          Lensa kontak yang tidak bersih juga akan membawa banyak mikroorganisme yang karena jumlahnya banyak bisa menginfeksi mata dengan mudah

-          Waktu yang berlebihan dan tidak tepat juga akan menyebabkan mikroorganisme tumbuh dengan damai di lensa kontak sehingga bisa menyebabkan infeksi

-          Penggunaan lensa kontak tertentu terutama yang tidak tembus oksigen dapat menyebabkan risiko gangguan pada mata.


Mikroorganisme apa yang bisa menginfeksi?

 Berbagai mikroorganisme memiliki kesempatan untuk menginfeksi apalagi bila ada jalan untuk masuknya. Infeksi bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. Untuk parasit yang paling sering menginfeksi adalah Acantamoeba.


Siapa Acantamoeba?

Salah satu penyebab infeksi dari penggunaan lensa kontak adalah si Acanthamoeba. Acantamoeba adalah parasit yang dapat menyebabkan adanya infeksi pada kornea mata atau bisa disebut dengan keratitis acantamoeba.  Sebenarnya infeksi ini jarang terjadi namun menjadi semakin banyak saat trend penggunaan lensa kontak juga meningkat.

Keadaan keratitis acantamoeba ini dapat menyebabkan kehilangan pengelihatan atau kebutaan. Padahal sebenarnya acantaboeba ini merupakan organisme yang umum dapat ditemukan di air danau, laut, tanah dan udara. 


Siapa saja yang beresiko terkena infeksi?

Keratitis Acantamoeba  ini akan memberikan risiko yang lebih tinggi pada orang ang menggunakan lensa kontak. Hal ini dapat terjadi karena:

-          Penyimpanan dan penggunaan yang kurang tepat

-          Membersihkan ang kurang bersih misal menggunakan air biasa  yang belum diketahui kebersihannya untuk membersihakan lensa kontak

-          Berenang dan mandi menggunakan lensa kontak

-          Terkontaminasi atau berkontak dengan air yang terkontaminasi

-          Memiliki riwayat trauma pada kornea.

Gejalanya apa?

Manifestasi klinis yang bisa muncul dari keratitis acantamoeba adalah nyeri pada mata, mata merah, pengelihatan menurun, sensistif terhadap cahaya, sensai benda asing dalam mata dan pengeluaran air mata yang berlebihan.

Bagaimana Mencegahnya?

Kondisi ini sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut ini

-          Menggunakan lensa kontak sesuai waktu yang diresepkan oleh eye care provider.

-          Melepas lensa kontak sebelum aktivitas seperti saat berenang, mandi,

-          Mencuci ragan denga sabun dan mengelingkannya sebelum berkontak dengan lensa kontak

-          Bersihkan lensa kontak sesuai instruksi yang benar

-          Simpan lensa kontak pada tempat yang seharusnya.



By: ApreleaNoni

Referensi

Parasitological aspect in sense system module. Departement of parasitology.

Friday, 23 September 2016

Penyakit Asam Urat/ Atritis Gout



Pernah mendengar istilah penyakit asam urat? Asam urat TIDAK SAMA dengan rematik. Keduanya merupakan nama penyakit yang berbeda. 

Apa itu Penyakit Asam Urat?
Dalam bahasa medis penyakit asam urat disebut dengan Atritis Gout yang merupakan penyakit dimana muncul kumpulan gejala akibat adanya penumpukan Kristal Monosodium URAT. Kondisi ini didasari adanya kondisi hiperurisemia yaitu peningkatan kadar asam urat dalam serum/darah lebih dari 7 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dl pada perempuan. Hiperurisemia adalah gangguan metabolisme yang mendasari terjadinya penyakit Gout/ Asam Urat. 1

Apa Bahaya Penyakit Asam Urat?
Tingginya kadar asam urat pada serum darah dapat menyebabkan gangguan pada berbagai organ lain seperti pada ginjal yang bisa membentuk batu ginjal, dan bisa juga terjadi penumpukan pada organ lain yang dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ yang bersangkutan.
Tanda Anda memiliki Penyakit Asam Urat
Berdasarkan gejalanya ada 4 stadium  dar gout atritis/ penyakit asam urat dengan berbagai gejala yang muncul pada setiap stadium di dalamnya:
1.       Stadium atritis gout akut
Serangan pertama yang timbul mendadak, bengkak pada sendi, merah, suhu sekitar sendi yang terkena naik, akan sulit untuk berjalan.  Bisa juga disertai dengan demam, menggigil, dan lemas.
Penyebab serangan akut tiba-tiba ini bisa karena trauma lokal, makan makanan yang mengandung tinggi asam urat, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi dan adanya penurunan atau peningkatan asam urat.
2.       Stadium Interkritikal
Pada stadium ini orang tersebut tidak mengalami gejala apapun tetapi saat dilakukan pemeriksaan pengambilan cairan pada sendi akan ditemukan  kristal asam urat. Periode ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang panjang bisa mencapai beberapa bulan hingga beberapa tahun.
3.       Stadium atritis gout kronis
Stadium ini akan muncul serangan sakit berulang atau beberapa kali, serangan terjadi semakin sering, waktu serangan semakin lama,  dan jumlah sendi yang terkena juga semakin banyak.
4.       Stadium atritis gout kronis bertofus
Pada stadium ini bukan lagi hanya ditemukan kadar asam urat dalam serum darah yang tinggi namun disertai ditemukan adanya deposit/ penumpukan kristal natrium urat terutama pada sendi yang sakit dan biasanya pada stadium ini orang mengalaminya juga dapat ditemukan adanya batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun.
Apa penyebab munculnya penyakit asam urat?
Penyakit asam urat ini bisa muncul karena adanya faktor risiko seperti genetik dan linkungan seperti obesitas, konsumsi alkohol, riwayat penyakit ginjal kronik,  hpertensi, gangguan hematologi/ darah, keganasan serta riwayat transplantasi organ.
Bagaimana Penanganan Penyakit Asam Urat?
Untuk penanganannya ada 2 macam yaitu yang dengan obat dan tanpa obat. Kita bahas satu persatu
1.    Tanpa Obat/ Terapi Non-Medikamentosa
Hal yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit asam urat ini adalah:
-      Penurunan berat badan  hingga bisa mencapai berat badan yang ideal
-      Pengaturan makanan rendah purin, jadi perlu dihindari daging merah, bayam, dan alkohol. Namun, menurut penelitian, mengonsumsi purin yang berasal dari sayuran tidak menimbulkan masalah bagi penderita asam urat tinggi, artinya risiko terkena gout atau serangan ulangannya tidak meningkat.
-      Mengistirahatkan sendi yang terkena,  olahraga ringan bisa dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh

2.    Terapi denan Obat/ Medikamentosa
-      Obat untuk menghilangkan rasa nyeri, yg biasanya digunakan ada beberapa pilihan seperi kolkisin, indometasin dan prednison.
-      Obat untuk menjaga kadar asam urat darah dalam batas normal, biasanya yg digunakan Allopurinol.
Tips Hidup Sehat untuk Mencegah Penyakit Asam Urat
1.    Cek mandiri kadar asam urat dalam darah, mungkin saja kita ada pada stadium tanpa gejala / stadium interkritikal
2.    Makan makanan gizi seimbang dan cukup artinya tidak berlebihan
3.    Bila diketahui ada peningkatan kadar asam urat dalam serum darah upayakan untuk memantau konsumsi makanan yang mengandung purin lebih hati-hati seperti daging merah, bayam/sayuran hijau, jeroan, kacang-kacangan,  dan alkohol
4.    Terapkan gaya hidup sehat. Olahraga yang dilakukan secara rutin bisa menjaga produksi asam urat agar tetap stabil.
5.    Minum air putih yang banyak/ cukup untuk menghindari penggumpalan kristal asam urat

Referensi
Rosani S, Isbagio H. Atritis gout. In: Kapita selekta kedokteran. Edisi IV. Jilid II. 2016. Jakarta: Media Aesculapius.
http://www.alodokter.com/

Daftar Nomor Rekening PENIPU

 Beberapa kali hampir tertipu dg berbagai modus Online berikut nomor rekeningnya jadi Hati-hati ya BANK BNI A/N : ROBIATUL ADAWIYAH, NO. REK...