Tuesday 19 April 2016

Kolesteatoma




Kolesteatoma adalah lesi pseudoneoplastik di telinga tengah di tandai dengan pertumbhan invasif dan adanya epitel skuamosa bertingkat. 


Patogenesis kolesteatomaà kongenital & di dapat.
Diawali dari proses migrasi epitel skuamosa dari kanalis auditorius ekterna. Nah masuknya epitel ini terjadi karea ada ruptur pada membran timpani ke telinga tengah- - menyababkan infeksi- - > membran timpani mengalami invaginasi/retraksi ke telinga tengah.
Kolesteatoma Kongenital: epitel skuamosa terjebak di telinga tengah pada proes embriogenesis.
Bila dibiarkan, Kolesteatoma akan bahaya karena dapat merusak struktur lain yang ada i tulang sekitarnya bahkan bisa mencapai otak. Jadi SANGAT BAHAYA BILA DIBIARKAN !!
Secara Mikroskopik kolesteatoma terlihat adanya epitel skuamosa berlapis yan terkeratinisasi yang berbentuk lamelar/ kertin lamelar.

Neisseria gonorrhoeae




Bentuk diplococcus, gram negatif (-) non motil.  Medium kultur N gonore adalah agar Thayer-Martin yang merupakan media selektif mengandung Vancomycin, Nystatis, dan Colistin untuk mencegah atau menghambat perumbuhan mikroorganisme lain. 

Ciri lain bakteri ini adalah memberian hasil positif (+) pada uji oksidase dan terjadi reaksi fermentasi glukosa pada ujia Cystein Trypticase Agar/CTA.

Pseudomonas aeruginosa









P. aeruginosa merupakan bakteri berbentuk batang, gram negatif (-), aerob obligat dan motil. Pada kultur di agar nutrien menghasilkan pigmen kuning kehijauan. 


Pada uji oksidase bakteri ini akan menghasilkan uji oksidase positif (+), namun P aeruginosa ini tidak memfermentasi laktosa sehingga memberikan warna putih/tidak berwarna pada agar MacConkey.

Staphylococcus aureus




Berbentuk coccus, bakteri gram positif (+), bergerombol seperti anggur, ukuran uniform berdiameter kurang lebih 1 mikrometer, non-motil, tidak membentuk spora, dan dapat menghasilkan enzim katalase


Ada pada >40% hidung orang normal. 

Untuk membedakan Staphylococcus aureus dengan staphylococcus lain maka dapat dilakukan uji koagulase, dimana S aureus akan memberikan hasil koagulase positif.

Thursday 7 April 2016

Sudah Tau tentang Katarak?






Katarak adalah kondisi dimana lensa mata terlihat keruh dan ini menyebabkan pengeliahatan menjadi buram. Katarak bisa terjadi secara kongenital/ bawaan lahir,  namun lebih sering karena pengaruh usia yang membuat perubahan pada lensa.

Pada penelitian terbaru mengindikasikan bahwa paparan sinar matahari yang berlebih, perokok berat dan konsumsi pengobatan seperti steroid oral, penggunaan obat aspirin dalam jangka waktu yang lama, paparan radioterapi, Diabetes dan tamoxifen ( treatmen kanker payudara). Beberapa hal tersebut dapat dihubungkan dengan adanya formasi terjadinya kekeruhan pada lensa dan menyebabkan katarak.1
Katarak bisa juga terjadi karena adanya pengangkutan nutrisi ke lensa yang lebih dalam ini tidak adekuat. 1
Untungnya, operasi dapat dilakukan dengan menghilangkan lensa yang rusak dn menggantinya dengan lensa buatan dan bisa mempertahankan pengelihatan penderita dengan baik1

 Katarak apa sih penyebabnya?
Opasitas lensa dapat menyebabkan perubahan solubelitas dan agregrasi protein lensa. Pada katarak senil yaitu katarak yang disebabkan karena faktor usia ini terdapat perubahan kristalin yaitu protein lensa. Keadaan ini akan menyebabkan adanya deaminasi.
Selain itu penyebab lain dari katarak adalah kondisi yang memang membuat lensa menjadi keruh. Salah satunya adalah adanya proses degenerasi protein karena faktor usia yang mempuat sistem perlindungan terhadap munculnya kekeruhan juga menurun. 

Diabetes bisa bikin Katarak?
Ya kondisi diabetes atau kadar gula darah yang tinggi teryata dapat berpengaruh pada munculnya katarak. Bagaimana mekanismenya???
Adany DM akan meningkatkan osmolaritas lensa dan hal ini akan meningkatkan aktivitas aldose reduktasi dan polior dehidrogenasi dari pathway polyol. Karena terjadi hiperglikemia maka glukosa yang banyak itu akan di ubah menjadi sorbitol oleh aldose reduktase dan kemudia sorbitol akan diubah menjadi fruktosa. Nad penumpukan sorbitol dan fruktosa akan meningkatkan osmolaritas lensa dan denaturasi protein, opasitas lensa sehingga menyebabkan KATARAK DIABETIKA.

Katarak karena Diabetes terjadi karena kadar gula yang tinggi di dalam darah akan merubah osmolaritas di area lensa mata. Keadaan ini akan meningkatkan adanya metabolisme yang dapat memunculkan radikal bebas di area lensa. Selain itu adanya peningkatan kadar glukosa yang sifatnya higroskopis ini akan menyerap air lebih banyak dan bisa menyebabkan kekeringan pada mata yang membuat lensa ber agregrasi  dan menyebabkan lensa menjadi keruh.

Referensi
1.       Marieb EN, Wilhelm PB, Mallatt J. The special senses. In: Human anatomy . 6th ed. San Francisco: Pearson; 2012. Chap. 16. P.483-98.


Daftar Nomor Rekening PENIPU

 Beberapa kali hampir tertipu dg berbagai modus Online berikut nomor rekeningnya jadi Hati-hati ya BANK BNI A/N : ROBIATUL ADAWIYAH, NO. REK...