Darah
dalam tubuh manusia di edarkan melalui pembuluh darah yang merupakan jalur atau
tempat darah bersirkulasi. Aliran darah dalam pembuluh darah dapat dianalogikan
seperti air yang mengalir melalui selang dan bentuk dari pembuluh darah sendiri
itu seperti tabung panjang dan bercabang dari yang besar ke yang paling kecil.
Tekanan
Darah dalam tubuh merupakan tekanan yang muncul dari darah yang mengalir
terhadap dinding pembuluh darah. Darah akan mengalir dari area dengan tekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah, dan Tekanan darah dapat ditentukan oleh:
1. cardiac
output/
tekanan yang dipompakan dari jantung,
2. volume darah yang dapat
meningkat saat mengkonsumsi makanan yang asin karena asupan natrium yang tinggi
dapat menyebabkan retensi cairan
3. resistensi vaskular. Resistensi
vaskular sendiri dapat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu:
a. ukuran lumen pembuluh darah,
b. kekentalan darah/ viskositas,
anemia merupakan salah satu hal yang bisa menurunkan kekentalan darah. Orang
dengan tekanan darah rendah bisa terjadi salah satu penyebabnya karena anemia.
c. total panjang pembuluh darah
yang sering terjadi pada orang dengan obesitas karena ada peningkatan panjang
pembuluh darah pada jaringan lemak yang
ada.
Selain
itu ada mekanisme lain juga yang dapat berpengaruh terhadap tekanan darah
seperti genetik, perilaku dan gaya hidup, karena penyakit tekanan darah tinggi/
hipertensi ini merupakan penyakit yang multifaktorial.
Apa itu Hipertensi/ Tekanan
Darah Tinggi ?
Hipertensi
merupakan kondisi dimana tekanan darah lebih dari batas normal yaitu lebih dari
120/80 mmHg. Hipertensi merupakan salahsatu penyebab utama mortalitas dan
morbiditas di indonesia.
Klasifikasi
Hipertensi
-
Normal
: <120 mmHg / <80 mmHg
-
Prehipertensi:
120-139 mmHg / 80-90 mmHg
-
Hipertensi
derajat 1 :140- 159 mmHg / 89-90 mmHg
-
Hipertensi
derajat 2 : > 160 mmHg / >100 mmHg
Apa Bahaya Hipertensi?
Bilan hipertensi tidak terkontrol maka dapat
menimbulkan bahaya yang berupa komplikasi sepeti stroke, penyakit jantung,
gangguan pengelihatan/ retinopati hipertensif dan penyakit ginjal.
Tanda Hipertensi
-
Sebagian
besar tanpa keluhan
-
Sakit
kepala, pusing
-
Pengelihatan
kabur
-
Berkeringat
-
Takikardi
Bagaimana Penanganan Hipertensi
?
1. Modifikasi Gaya hidup
-
Penurunan
berat badan hingga mencapai target indeks masa tubuhrentang normal yaitu IMT=
18,5 – 22,9 Kg/m2
-
DASH
(Dietary Approaches to Stop Hypertension)
Konsumsi buah, sayur dan produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, makanan
tinggi Kalsium, Kalium dan magnesium, rendah lemak dan tinggi serat
-
Penurunan
Asupan garam, kurangi makan yang asin-asin. Konsumsi NaCl yang disarankan <6
g/ hari
-
Aktivitas
Fisik minimal 30 – 60 menit/ hari bisa dengan jalan dan minimal dilakukan 3
kali seminggu.
2. Minum Obat
Sekali
terapi antihipertensi dimulai maka harus rutin kontrol dan mendapat pengaturan
dosis hingga mencapai target tekanan darah yang diharapkan (turun/ kembali
normal). Setelah tekanan darah tercapai pengobatan harus dilanjutkan seumur
hidup dengan evaluasi berkala
Kapan Harus minum Obat?
Penderita
Hipertensi yang perlu minum obat adalah:
1. Saat tekanan darah masuk dalam
klasifikasi Hipertensi derajat 1 yaitu 140- 159 mmHg / 99-90 mmHg + salah satu
penyerta: Diabetes (Penyakit gula) / penyakit ginjal, riwayat penyakit jantung.
2. Saat tekanan darah Hipertensi
derajat 2 yaitu > 160 mmHg /
>100mmHg
Apa Obat Hipertensi yang sering
digunakan?
Captopril
adalah obat golongan ACE-Indhibitor yang digunakan dengan dosis 25- 100 mg /
hari dan dikonsumsi 2 kali sehari. Sediaannya ada 12,5 mg, 25 mg dan 50 mg.
Amplodipin
merupakan dari CCB yang digunakan dosis 2,5-10 mg/ hari dan diminum 1 kali
sehari.
Tips Hidup Sehat untuk Mencegah
Bahaya Hipertensi
1. Cek Tekanan Darah secara rutin,
waspada bila memiliki gejala hipertensi seperti sakit pada tengkuk kepala,
pusing, pandangan kabur, ada riwayat keluarga yang mengalami hipertensi dll
2. Hindari berat badan berlebih
usahakan berada dalam rentang IMT normal yaitu 18,5 – 22,9 Kg/m2.
Rumus menghitung IMT adalah BB/TB2
3. Konsumsi buah-buahan dan sayur
dan tidak mengkonsumsi makanan berlemak secara berlebihan
4. Hindari konsumsi garam
berlebihan karena dapat meningkatkan retensi cairan dan membuat tekanan darah
meningkat
5. Aktivitas fisik dan berolahraga
teratur, minimal 30 – 60 menit setiap hari dan dilakukan minimal 3 kali dalam
seminggu. Aktivitas bisa dengan berjalan kaki, mengendarai sepeda, menaiki
tangga dan aktivitas rutin lainnya.
6. Bila sedang dalam terapi minum
obat antihipertensi maka lanjutkan dan selalu kontrol tekanan darah serta tetap
berkonsultasi ke dokter.
7. Mengurangi alkohol dan berhenti
merokok.
Oleh:
Noni Apreleani
Referensi
·
Tortora GJ, Derrickson B . The cardiovascular system:
blood vessel and hemodynamics. In: Principles of anatomy and
physiology. 12th ed. USA: John Wiley & Sons,Inc; 2009. Chap. 21.
P.772
·
Husrini
NM, Tanto C. Hipertensi. In: Kapita selekta kedokteran. Edisi IV. Jilid II.
2016. Jakarta: Media Aesculapius.
·
Soenarta
AA, Erwinanto, Mumpuni ASS, dkk. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular
Indonesia. Pedoman tatalaksana hipertensi pada penyakit kardiovaskular. 2015.
Edisi 1.
No comments:
Post a Comment