Thursday, 10 March 2016

WASPADA penyebab DEMAM !!!


By: Apreleanoni


Demam merupakan gejala yang sering terjadi dan sering ditemukan disekitar kita. Demam menjadi suatu gejala yang menandakan adanya gangguan atau ketidakseimbangan yang terjadi dalam tubuh. Dikatakan demam apabila suhu tubuh naik >0,5 ‘ C. 

Secara umum demam ini merupakan respon pertahanan tubuh untuk menghindar atau menghilangkan gangguan atau ketidakseimbangan yang ada dalam tubuh. Bila penyebab itu hilang maka suhu tubuh juga akan  kembali normal. Hal yang paling sering menyebabkan gejala demam ini adalah adanya infeksi, baik oleh virus, jamur, bakteri ataupun parasit. Namun demam juga bisa disebabkan oleh penyabab non infeksi seperti karena  infak miokardial, emboli paru, Neoplasma, trauma atau setelah pembedahan.

Namun perlu diperhatikan juga bahwa  adanya kenaikan suhu tubuh juga dipengaruhi oleh keadaan normal tubuh seperti setelah berolahraga, siklus tidur, siklus Menstruasi pada wanita dan pada wanita menopause.

Perlu diketahui juga ternyata saat terjadi demam juga terjadi beberapa perubahan dalam sistem tubuh yaitu pada sistem saraf (sakit kepala, irritability, delirium, halusinasi, kejang demam pada anak), sistem jantung pembuluh darah ( suhu naik 1 ‘ C akan membuat detak jantung bertambah 10bpm), sistem pernafasan (hiperventilasi/ nafas cepat sehingga terjadi alkalosis respiratori), sistem pencernaan (tidak nafsu makan, sakit perut, konstipasi, muntah), sistem imun (APP complement, aktivasi limfosit)
Untuk mengetahui penyebab demam kita perlu tahu kemungkinan apa penyebabnya dan bisa juga dilihat dari pola demam yang terjadi.  Terdapat beberapa jenis pola demam yaitu:1
Sustained fever, interminttent fever, remitten fever dan relapse fever. 


Sustained fever,  pola demam dengan gambaran demam yang cenderung stabil atau menetap namun berada diatas suhu normal. Pola ini tampak pada kerusakan hipotalamus.
Intermittent fever, merupakan demam yang naik turun yang sempat mencapat suhu normal. Pola ini biasanya tampak pada malaria vivax dan malaria tertian.
Remitten fever, pola deman naik turun tapi tidak mencapai suhu normal, ini biasa ditemukan pada demam typoid.
Relapse fever, pola demam ketika infeksi kembali terjadi karena penyembuhan infeksi sebelumnya belum tuntas.

Demam juga dapat dibedakan menjadi akut (<2minggu) dan prolong (>2minggu). Pada demam akut dapat disebabkan karena infeksi sistemik dan infeksi organ tertentu. Sementara pada demam prolong  yang biasanya disebabkan infeksi TB atau non infeksi seperti kanker dan autoimun.
Demam bisa karena infeksi, Demam berdarah, Demam tifoid, Malaria dan penyebab lainnya.
Demam Tifoid bisa terjadi karena makanan yang terkontaminasi. Gejala yang muncul pada Minggu 1 adalah demam, sakit kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual muntah, konstipasi, diare, tidak enak perut, batuk dan mimisan. Demam meningkat pada sore hingga malam hari. Pada minggu 2  gejala lebih jelas seperti bradikardi, lidah berselaput putih, hepatosplenomegali, gangguan mental. 
Malaria ditandai dengan trias malaria yaitu demam, menggigil, berkeringan. Dapat juga merasakan sakit kepala, mual muntah, diare, nyeri otot. Adanya riwayat berpergian dam bermalam dalam 1-4 mingu di daerah endemik malaria.  Pada kasus infeksi falciparum demam baru turun setelah diberi Kina setelah sebelumnya tidak mempan diberi kloroquin. 

Referensi:
Tanzil A. Pathophysiology of Fever. Deptartemen of Phyiology. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Daftar Nomor Rekening PENIPU

 Beberapa kali hampir tertipu dg berbagai modus Online berikut nomor rekeningnya jadi Hati-hati ya BANK BNI A/N : ROBIATUL ADAWIYAH, NO. REK...