Tubuh sebenarnya sudah
diciptakan sedemikian rupa dengan berbagai kemampuan untuk melindungi diri dari
penyakit yang mungkin muncul. Berbicara mengenai sistem
imun atau kekebalan tubuh tentu kita akan berbicara juga terkait dengan kesehatan tubuh
kita. Sistem imunitas tubuh untuk melindungi diri secara umum
dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sistem imun nonspesifik / innate dan spesifik atau adaptif. Kedua
jenis sistem imunitas tubuh ini akan bekerjsama melindungi tubuh dari berbagai
kuman yang dapat menyebabkan penyakit di tubuh kita.
Sistem
imum nonspefik/ innate merupakan sistem kekebalan tubuh yang secara umum bekerja untuk melawan kuman pathogen yang tidak
spesifik. Kerja dari sistem imun nonspesifik ini cukup cepat. Mekanisme pertahanan yang digunakan
adalah perlindungan dari permukaan
kulit dan membrane yang kuat, memakan kuman yang masuk, antimikroba
kimia dan adanya respon peradangan
atau inflamasi.
Respon peradangan atau Inflamasi ternyata termasuk dalam
sistem imun innate/nonspesifik. Ketika tubuh terkena injuri seperti terluka, tenbentur, atau ada
mikroorganisme yang masuk maka tubuh akan memberikan respon untuk
mempertahankan diri berupa peradangan atau inflamasi. Adanya peradangan atau
inflamasi ini merupakan respon imunitas tubuh dalam upaya untuk menghilangkan
penyebab injuri dan memperbaiki kerusakan yang terjadi.
Saat terjadi radang akan
ditemukan adanya 4 tanda dari inflamasi yaitu Merah, Nyeri,
Panas dan Bengkak.2
Begini Prosesnya,
Ketika ada luka di area tubuh maka
kemungkinan akan ada mikroba yang masuk. Saat mikroba masuk sistem imun nonspesifik kita akan bekerja yaitu dengan
Fagositosis/ makan mikroba yang masuk. Keberadaan mikroba ini akan memberikan
sinyal pada tubuh bahwa area itu membutuhkan ‘pasukan’ untuk melawan mikroba
yang masuk sehingga aliran darah pada area yang luka menjadi lebih banyak
sehingga akan menjadi Merah dan Panas,
selain itu permeabelitas pembuluh darah juga meningkat untuk bisa memberi jalan pada sel yang akan memakan kuman
menuju area luka sehingga terjadi penumpukan cairan plasma di area luka maka terjadilah Bengkak. Bengkak ini akan menekan area
sekitarnya dan menimbulkan rasa Nyeri/sakit.2
Jadi ketika kita
merasakan 4 tanda tersebut kemungkinan ada sesuatu yang salah pada tubuh kita
dan saat itu tubuh sedang berusaha untuk memperbaikinya. Sebenarnya rasa sakit,
merah, bengkak dan panas pada area luka itu merupakan respon tubuh untuk
memperbaiki kerusakan jadi tidak perlu dikhawatirkan itu adalah respon normal.
Setelah sistem imun
nonspesifik bekerja maka selanjutnya akan dibantu oleh sistem imun yang lebih
spesifik yaitu sistem imun yang dibentuk khusus untuk mengatasi penyebab
tertentu, misalkan karena adanya infeksi kuman tertentu.
Selanjutnya Sistem imun spesifik atau adaptif merupakan
respon yang spesifik terhadap pathogen tertentu yang masuk. Kerja sistem imun spesifik
ini lebih lambat dari nonspesifik dan muncul setelah adanya paparan jadi sudah
mengenali bakteri tertentu yang sudah pernah masuk. Mekanisme yang bekerja
adalah pembentukan sel limfosit T dan pembentukan
antibody.1
Ketika ada pathogen masuk maka sistem imun nonspesifik akan
mengerahkan pasukannya seperti makrofag, sel NK, Netrofil dan sel dendritik untuk melawan kuman yang masuk. Setelah pathogen dikenali dan mendapat perlawanan dari sistem imun
nonspesifik
selanjutnya ada sebuah sel yaitu sel dendritik yang memberi tahu pada sel T. Selanjutnya sel T akan
melakukan 2
tugas yaitu membentuk sel T pembunuh dan sel B yang akan membentuk antibody.
Nah antibody dan sel T imunitas yang terbentuk inilah yang akan melawan pathogen spesifik itu
saat nantinya menginfeksi lagi. (akira , 2009)
Ketika seseorang sudah
pernah terinfeksi kuman patogen tertentu maka ketika dia terinfeksi lagi tubuh
sudah punya sistem imunitas berupa antibodi yang spesifik yang akan melawan
langsung kuman yang masuk itu. Dan biasanya bila sudah terkena kuman tertentu
dan terkena lagi maka tidak sampai menimbulkan sakit karena tubuh bisa langsung
melawan kuman itu. Sehingga pada
beberapa penyakit biasanya hanya akan terkena satu kali dan selanjutnya tidak
terkena lagi karena sudah memiliki sistem kekebalan tubuh.
Tenyata konsep inilah
yang dijadikan sebagai metode kesehatan dalam IMUNISASI. Prinsip imunisasi juga
berdasarkan dari sistem imunitas tubuh kita dengan melakukan beberapa upaya
untuk membuat tubuh bisa membentuk antibodi tanpa menimbulkan sakit terlebih dahulu,
sehingga bila terkena kuman sebenarnya tubuh sudah punya antibodi untuk melawan
dan tidak menimbulkan sakit.
Referensi
1. Chen K. Pendekatan klinis demam. [Kuliah] Divisi Penyakit Tropik
dan Infeksi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI/RSCM. 1 Februari 2016.
2. Tortora GJ, Derrickson B . The endocrine
system. In: Principles of anatomy and physiology. 12th ed. USA: John
Wiley & Sons,Inc; 2009. Chap. 22. P.844-7
No comments:
Post a Comment