Komposisi air pada tubuh itu berbeda-beda sesuai dengan renang usianya dimana pada bayi prematur akan lebih banyak memiliki kompsisi air (80%) dibandingkan orang dewasa (50-60%).
Dalam tubuh akan terjadi pertukaran cairan antara intrasel dan ekstrasel melalui membran karena hasil perbedaan osmolaritas antara keduanya. Selanjutnya pada ekstrasel akan terjadi pertukaran cairan dari interstitial dan plama (pada vaskular) yang terjadi melalui menembus endotel vaskular dan di atur oleh:
- tekanan onkotik
- tekanan hidrostatik
sesuai dengan hukum starling.
Cairan Vaskular: berfungsi untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh terutama saat resusitasi ini sangat penting untuk diperhatikan.
Cairan interstitial : berfungsi sebagai cadangan, saat cairan di dalam plasma berkurang karena kedianya ada pada kondisi seimbang, cairan interstitial dapat pindah cepat tapi perpindahan cairan dari intrasel ke interstitial tidak adapat berlangsung secara cepat.
JENIS CAIRAN
1. Kristaloid: NaCl, Ringer, Glukosa 5%
2. Koloid: Gelofusine, Haemaccel, dextran, strach (HES) dan albumin
3. Produk Darah
1 Kristaloid
Cairan kristaloid dpat pindah menembus membran semipermeabel secara bebas, kandungannya adalah air dan elektrolit yang ISOTONIK dengan cairan esktrasel. Hanya 1/3 kritaloid yang akan tinggal di dalam pembuluh darah, sisanya akan masuk ke interstitial.
2 Koloid
Cairan koloid tidak bercampur menjadi larutan sejati dan tidak dapat menembus membran semipermeable. Cenderung bisa menetap di pembuluh darah lebih lama dibandingkan kristaloid. Koloid dapat meningkatakan tekanan osmotik dan menarik carian keluar dari interstitial ke pembuluh darah. Koloid digunakan secara sementara untuk mengganti komponen plasma karena tinggal selama beberapa saat di dalam sirkulasi. Lama koloid bertahan di pembuluh darah tergantung pada:
- berat molekul
- ukuran molekul
PRINSIP DASAR TERAPI CAIRAN INTRAVENA
Prinsip utama terapi cairan adalah menjaga keseimbangan masukan dan keluaran cairan serta mengantisipasi kemungkinan kehilangan cairan terus berlangsung. Berbagai kondisi memerlukan pembarian kecepatan cairan yang berbeda. Dalam praktik klinis, penggunaan cairan intravena dapat bertujuan untuk:
1. Resusitasi
2. Rumatan/ maintanance
3. Penggantian dan redistribusi cairan
1 Resusitasi
resusitasi diperlukan jika kehilangan cairan banyak dan memicu kompensasi tubuh. Tujuannya adalah untuk mengembalikan volume intravaskular shg mengembalikan perfusi perifer. Indikator mula resusitasi:
- tekanan darah < 90 mmHg , MAP < 60 mmhg
- CRT < 2 detik
Nadi > 100 x / menit
- Nafas > 20 x / menit
Cairan yang digunakan: Kristaloid dengan kandungan natrium 130-154 mmol/L 500 ml diberikan < 15 menit
2 Rumatan/maintenance
tujuan pemberian rumatan adalah untuk menyediakan kebutuhan cairan dan elektrolit yang tidak terpenuhi melalui oral atau enteral.
Pemberian Cairan Rumatan:
- kebutuhan cairan rumatan 25 -30 ml/ kgbb/hari
- kebutuhan K, Na, Cl sekitar 1 mml/kgbb/hari
- kebutuhan Glukosa 500-100 g/ hari
- jangan diberi > 30ml/kgbb/hari. Untuk Lansia/ gangguan jantung/ginjal: berikan lebih sedikit misal 35
Jenis Cairan Rumatan: RL, NaCl 0,9%, Glukosa 5%, Glukosa salin
3 Penggantian dan Redistribusi
diperlukan bila ada defisit air/ elektrolut/ kehilangan cairan ke luar tubuh yg sedang berlangsung (dari traktur urinarius, gastrointestinal) pada pasien luka bakar dan demam dapat mengalami kondisi ini.
Pemilihan jenis cairan yang hilang adalah :
- Kehilangan Plasma: koloid, tranfusi (bila hb < 8g/dL)
- Cairan sktraseluler: kristaloid isotonik
- kehilangan air murni : glukosa 5%
- Overload Cairan
DEHIDRASI
Pemberian cairan untuk dehidrasi bisa melalui 2 rute:
1. Laruta rehidrasi oral : ORS 8 sdt gula + 1/2 sdt garam dalam 1 liter air
2. Rehidrasi intravena: Kristaloid tanda glukosa/koloid
Referensi
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi 4. 2014.
Dalam tubuh akan terjadi pertukaran cairan antara intrasel dan ekstrasel melalui membran karena hasil perbedaan osmolaritas antara keduanya. Selanjutnya pada ekstrasel akan terjadi pertukaran cairan dari interstitial dan plama (pada vaskular) yang terjadi melalui menembus endotel vaskular dan di atur oleh:
- tekanan onkotik
- tekanan hidrostatik
sesuai dengan hukum starling.
Cairan Vaskular: berfungsi untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh terutama saat resusitasi ini sangat penting untuk diperhatikan.
Cairan interstitial : berfungsi sebagai cadangan, saat cairan di dalam plasma berkurang karena kedianya ada pada kondisi seimbang, cairan interstitial dapat pindah cepat tapi perpindahan cairan dari intrasel ke interstitial tidak adapat berlangsung secara cepat.
JENIS CAIRAN
1. Kristaloid: NaCl, Ringer, Glukosa 5%
2. Koloid: Gelofusine, Haemaccel, dextran, strach (HES) dan albumin
3. Produk Darah
1 Kristaloid
Cairan kristaloid dpat pindah menembus membran semipermeabel secara bebas, kandungannya adalah air dan elektrolit yang ISOTONIK dengan cairan esktrasel. Hanya 1/3 kritaloid yang akan tinggal di dalam pembuluh darah, sisanya akan masuk ke interstitial.
2 Koloid
Cairan koloid tidak bercampur menjadi larutan sejati dan tidak dapat menembus membran semipermeable. Cenderung bisa menetap di pembuluh darah lebih lama dibandingkan kristaloid. Koloid dapat meningkatakan tekanan osmotik dan menarik carian keluar dari interstitial ke pembuluh darah. Koloid digunakan secara sementara untuk mengganti komponen plasma karena tinggal selama beberapa saat di dalam sirkulasi. Lama koloid bertahan di pembuluh darah tergantung pada:
- berat molekul
- ukuran molekul
PRINSIP DASAR TERAPI CAIRAN INTRAVENA
Prinsip utama terapi cairan adalah menjaga keseimbangan masukan dan keluaran cairan serta mengantisipasi kemungkinan kehilangan cairan terus berlangsung. Berbagai kondisi memerlukan pembarian kecepatan cairan yang berbeda. Dalam praktik klinis, penggunaan cairan intravena dapat bertujuan untuk:
1. Resusitasi
2. Rumatan/ maintanance
3. Penggantian dan redistribusi cairan
1 Resusitasi
resusitasi diperlukan jika kehilangan cairan banyak dan memicu kompensasi tubuh. Tujuannya adalah untuk mengembalikan volume intravaskular shg mengembalikan perfusi perifer. Indikator mula resusitasi:
- tekanan darah < 90 mmHg , MAP < 60 mmhg
- CRT < 2 detik
Nadi > 100 x / menit
- Nafas > 20 x / menit
Cairan yang digunakan: Kristaloid dengan kandungan natrium 130-154 mmol/L 500 ml diberikan < 15 menit
2 Rumatan/maintenance
tujuan pemberian rumatan adalah untuk menyediakan kebutuhan cairan dan elektrolit yang tidak terpenuhi melalui oral atau enteral.
Pemberian Cairan Rumatan:
- kebutuhan cairan rumatan 25 -30 ml/ kgbb/hari
- kebutuhan K, Na, Cl sekitar 1 mml/kgbb/hari
- kebutuhan Glukosa 500-100 g/ hari
- jangan diberi > 30ml/kgbb/hari. Untuk Lansia/ gangguan jantung/ginjal: berikan lebih sedikit misal 35
Jenis Cairan Rumatan: RL, NaCl 0,9%, Glukosa 5%, Glukosa salin
3 Penggantian dan Redistribusi
diperlukan bila ada defisit air/ elektrolut/ kehilangan cairan ke luar tubuh yg sedang berlangsung (dari traktur urinarius, gastrointestinal) pada pasien luka bakar dan demam dapat mengalami kondisi ini.
Pemilihan jenis cairan yang hilang adalah :
- Kehilangan Plasma: koloid, tranfusi (bila hb < 8g/dL)
- Cairan sktraseluler: kristaloid isotonik
- kehilangan air murni : glukosa 5%
- Overload Cairan
DEHIDRASI
Pemberian cairan untuk dehidrasi bisa melalui 2 rute:
1. Laruta rehidrasi oral : ORS 8 sdt gula + 1/2 sdt garam dalam 1 liter air
2. Rehidrasi intravena: Kristaloid tanda glukosa/koloid
Referensi
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Edisi 4. 2014.
No comments:
Post a Comment