By : ApreleaNoni
Radang pada konjungtiva disebut dengan
konjungtivitis. Konjungtivitis merupakan gangguan pada mata yang ditandai
dengan mata merah namun dengan fungsi
pengelihatan yang masih normal.
Pada konjungtivitis biasanya seseorang akan
mengalami beberapa gejala antara lain adalah
-
Mata merah dan bengkak
-
Gatal dan mata berair
-
Rasa sakit seperti ditusuk (stinging)
-
Sensasi seperti ada benda asing yang
masuk ke mata padahal tidak ada
-
Tidak ada perubahan pada fungsi
pengelihatan
-
Keluar cairan (discharge) bisa dalam
bentuk berair, mukoid, purulen atau muko purulen.
Bagaimana
membedakan penyebab konjungtivitis?
Untuk mengetahui dan membedakan kemungkinan
penyebab konjungtivitis kita bisa melihat dari discharge yang keluar. Biasanya ada
karakteristik tertentu yang menunjukan jenis infeksi yang terjadi.
Berair (Watery): biasanya disebabkan oleh virus, atau
bila air yang keluar sangat banyak bisa terjadi pada kondisi alergi namun
biasanya mata tidak terlalu merah
Bernanah (Purulen): dapat disebabkan karena infeksi dari
bakteri atau karena benda kimia yang masuk.
Lengket/stingy (mukoid): biasanya disebabkan karena alergi
yang kronik.
Mukopurulent:
biasanya kondisi ini khas pada infeksi gonore.
Apa
penyebab tersering konjungtivitis bacterial?
Organisme yang sering menyebabkan konjungtivitis
adalah Strep. Pneumoniae, Haemophilus.
Bagaimana
cara menangani konjungtivitis?
Konjungtivitis biasanya akan sembuh tanpa treatmen
pada 2-5 hari pada 65% kasus yang ada. Bila disebabkan oleh virus maka akan
sembuh sendiri kadang diberikan antihistamin atau stabilizer sel mast untuk
mengurangi gejalanya.
Biasanya treatmen tidak terlalu diperlukan bila
bakteri yang menginfeksi tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri. Treatment topikal
yang biasa digunakan adalah Chloramphenicol
yang memiliki sprektruk luas dan toksisitas yang rendah, reaksi sensitivitas
juga rendah. Tetes diberika setiap 2 jam pada 2 hari pertama kemudian 4 kali
sehari selama 3 hari.
Bila disebabkan oleh alergi maka bisa diberikan
obat tetes maka, Obat NSAID topikal atau steroid topikal pada kasus yang
persisten.
Bila disebabkan oleh bakteri maka dapat diberikan
antibiotik bila dalam 3 hari tidak
sembuh. Antibiotik yang diberikan biasanya gentamicin, tobramicyn, Neomicyn,
Ciprofloxacin, Ofloxacin, Gatifloxacin, Erithromycin, Trimethroprim dengan
Polimixin.
Bila penyebabnya adalah zat kimia maka segera
lakukan irigasi.
Referensi
-
Frith
P, Gray R, MacLennan S, Amblen P. The eye in clinical practice. 2th
ed. Blackwell Science.
-
Yanoff M, Duker JS. Ophthalmology. Edisi
4. Elsevier saunders. 2012
-
Adriono
GA, Widyawati S, Rahayu T. Eye Problem. Lecture. Departemen of Opthalmology
FKUI-RSCM.
No comments:
Post a Comment