By: ApreleaNoni
Sebenarnya tubuh kita sudah dilangkapu
dengan mekanisme melawan infeksi berupa respon imun nonspesifik dan
spesifik yaitu
ada humoral dan selular. Infeksi
biasanya ditandai dengan adanya deman, karena ternyata demam merupakan respon
tubuh untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Kalian tahu tentang inflamasi?
Inflamasi merupakan suatu proses peradangan yang juga
menjadi salah satu cara tubuh mempertahankan diri. Tanda iflamasi adalah merah
pada area yang luka, panas, bengkak dan nyeri. Tanda ini muncul karena adanya
perubahan tubuh dalam merespon andanya infeksi misalnya. Merah pada inflamasi terjadi karena ada peningkatan aliran darah ke
area yang terkena luka. Hal ini terjadi karena invasi bakteri ke area luka akan
memicu sel mast melepas histamine dan membuat adanya vasodilatasi. Hangat terjadi arena aliran darah yang
meningkat pada area luka. Bengkak terjadi
karena pelepasan histamine juga dapat meningkatkan permeabelitas kapiler darah
dan membuat adanya akumulasi cairan secara local. Nah untuk Nyeri terjadi karena penumpukan cairan
itu akan menekan jaringan sekitar yang sehat sehingga akan terasa sakit.
Sementara Demam terjadi rena
peningkatan aliran darah ke ajaringan yang luka itu juga akan meningktkan kadar
fagosit di jaringan, nah hal ini akan membuat pagosit mensekresikan produknya
yang membuat adany respon sistemik seperti demam.
Untuk bisa terjadi Infeksi, perlu ada
beberapa faktor yang ada yaitu faktor dari Mikroba dan dari Manusianya. Dari
sisi kuman untuk bisa menimbulkan infeksi perlu ada faktor virulensi yang
cukup, jumlh yang cukup untuk bisa menimbulkan infeksi dan ada tempat masuk.
Sementara dari sisi manusianya dipengaruhi oleh faktor Genetik, paparan kuman yang sama sebelumny dan
status kesehatan umum orang tersebut. Hal inilah yang akan memberikan hasil
apakah kuman itu Cuma lewat , masuk
tetapi tidak menimbulkan penyakit atau
kuman dapat menyebabkan penyakit.
Bagaimana
proses infeksi terjadi?
Prose infeksi diawali dari adanya bakteri
yang masuk lewat jalur yang tepat kemudian terjadi kolonisasi/ perkumpulan,
padesi atau penempelan dan invasi atau mikroorganisme itu masuk. Setelah
berhasil masuk maka mikroorganisme itu dapat menimbulkan aksi pathogen dan
dapat menyebabkan gejala infeksi. Kalau sudah terjadi infeksi maka akan muncul
tanda dan gejala seperti demam ada lesi dan luka. Pada keadaan ini maka segera
dibutuhkan treatment.
Ada fase dari penyakit infeksi yaitu:
Setelah ada bakteri masuk maka ada masa
yang disebut denga periode inkubasi dimana tidak da tanda atau gejala dari
orang yang terinfeksi. Kemudia masuk dalam fase prodromal dimana mulai muncul
gejala umum dari infeksi. Kemudian akan muncul Illness dimana tanda dan gejala
cukup berat akan muncul. Setelah mencapai puncak maka aka nada penurunan yaitu
fase Decline yang juga diikuti dengan penurunan gejala selanjutnya masuk dalam fase penyembuhan
dimana sudah tidak ada gejala dan tanda yang dirasakan.
Lewat
Mana Mikroorganisme itu Masuk?
Jalan masuk
bakteri bisa lewat berbagai macam jalan bisa dari kulit, membrane mukosa
, dari plasenta atau dari makanan yang dimakan. Bisa leat kulit yag terluka,
lewat gigitan serangga, telinga, mata, hidung, mulut alat reproduksi dan anus.
Apasaja
Kemampuan Bakteri untuk bisa masuk tubuh?
1. Faktor Virulensi adalah kemampuan bakteri untuk berinteraksi dengan host untuk bisa
masuk, menempel, mengambil nutrisinya dan bersembunyi dari sistem imun tubuh.
2. Reseptor molekul di sel
Host (manusia). Biasanya resptor nya itu glikoprotein
yang mengandung gula seperti manose dan galaktosa. Reseptor ditubuh ini ada
bukan untuk agen infeksi tapi memang ada untuk fungsi tubuh dan ada di sel
tertentu saja yang spesifik dengan mikroorgnisme yang mau nempel.
3. Faktor Adesi seperti struktur yang memang ada untuk melekat, ligan. Ada juga
yang mikroorgnisme kehilangankemampuan untuk membuat ligan sehingga tidak
bahaya lagi. Beberpa bakteri pathogen ada yang membuat biofilm untuk menempel
di hostnya.
4. Enzim. Enzim ektraselular yang dihasilkn bakteri seperti hyaluronidase dan collagenase dapat
menghancurkan molekul spesifik sehingga bakteri bisa masuk lebih dalam. Coagulase darah protein dapat menjadi
tempat sembunya bakteri dalam bekuan darah. Kinase
dapat mencerna bekuan darah.
5. Toksin. Ada eksotoksin dan endotoksin. Eksotoksin itu racun yang dikeluarkan
bakteri hidup untuk membunuh sel host tergantung nama dan letaknya (cytotoxins,
neurotoxins, enterotoxins), kalau endotoksi itu racun yang dikeluarkan bakteri
yang sudah mati biasanya berupa Lipid A.
6. Faktor antifagosit. Adanya kapsul akan melindungi
bakteri untuk di fagosit karena komponen kimianya dapat juga ditemukan ditubuh.
Antifagosit chemical akan mencegah fusi lisosom dengan vesikel fagosit sehingga
bakteri akan tetap hidp didalam fagosit.
7. Faktor invasi. Mekanisme kemampuan bakteri
masuk ke sel eukariot difasilitasi oleh permukaan mukosa. Beberapa ada yang
obligat intraseluler dan sebagian besar fakultatif intraseluler.
8. Siderophores. Merupakan komponen bakteri yang dapat menangkap Fe dari si Host.
Karena kan organism butuh iron untuk
metabolisme dan tumbuh. Biasanya
Iron berikatan dengan laktoferin dan transferin tapi karena sudah diambil oleh
bakteri Iron untuk host sel sudah tidak ada dan menyisakan laktoferin dan
transferinnya saja.
9.
Referensi:
K6-7 Patogenesis dan patofisiologi infeksi
bakteri. Modul infeksi 2013
Baumann, RW. Microbiology. Pearson
International Ed. 2009
No comments:
Post a Comment